MAHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI
MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI
oleh : joy meson
Populasi dan komunitas makhluk hidup
Populasi adalah kumpulan individu makhluk hidup yang sejenis.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi adalah:
q natalitas,
q mortalitas dan
q migrasi (imigrasi dan emigrasi)
Faktor yang mempengaruhi kepadatan populasi adalah:
q kompetisi,
q predasi,
q penyakit dan
q cekaman atau stress
Komunitas adalah kumpulan populasi berbagai jenis makhluk hidup yang saling berinteraksi. Interaksi itu dapat bermacam-macam:
1. netral , diantara populasi tidak ada saling mempengaruhi , misalnya populasi semut dan lebah.
2. kompetisi, terjadi persaingan antar populasi, misalnya populasi zebra dan rusa
3. mutualisme, kalau hubungan antar populasi saling menguntungkan, misalnya antara populasi semut dan kutu pohon.
4. predasi, jika anggota populasi akan dimakan oleh anggota populasi yang lain , yang makan disebut predator, yang dimakan disebut mangsa, misalnya antara populasi singa dan rusa.
5. parasitisme, kalau salah satu populasi jadi parasit dari populasi yang lain. Misalnya antara pohon dengan benalu.
6. komensalisme, interaksi antar populasi , dimana yang satu untung yang lain tidak rugi, misalnya antara pohon dengan anggrek.
Ekosistem adalah kesatuan dari komunitas dengan lingkungan hidupnya. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya
Lingkungan hidup organisme ada 2 yaitu:
q Lingkungan abiotik: tanah, air, udara, cuaca, iklim, suhu, cahaya dll.
q Lingkungan biotik: organisme lainnya (semua m.h. yang terdapat dalam suatu ekosistem)
Lingkungan biotik dibedakan 3 kelompok:
1. Produsen: makhluk hidup yang yang menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis, dengan mengubah zat anorganik menjadi zat organik, misalnya adalah tumbuhan yang memiliki klorofil.
2. Konsumen: kelompok m.h. yang makanannya tergantung secara langsung maupun tidak langsung pada produsen, contoh hewan dan manusia
3. Pengurai: m.h. yang menguraikan sisa m.h. yang sudah mati, dengan menguraikan zat organik dari tubuh yang mati menjadi zat anorganik, sehingga dapat digunakan kembali oleh produsen. termasuk kelompok ini adalah bakteri dan jamur
Dalam ekosistem ada:
• Rantai makanan (food chain): Perpindahan energi dari sinar matahari yang dipakai oleh tumbuhan melalui serangkaian organisme dalam peristiwa makan memakan dengan arah tertentu./ proses “saling makan” dalam suatu ekosistem.
• Jaring-jaring makanan: rantai makanan yang satu dengan yang lainnya dalam suatu ekosistem akan “saling menjalin”, sehingga membentuk jaring-jaring makanan.
Contoh Rantai makanan:
Di Darat Di Laut
Ketimun Fitoplankton
Kancil Zooplankton
Ular Ikan Kecil
Burung Elang Ikan Besar
Jaring-jaring makanan
Manusia Padi Tikus
Nyamuk Ulat Ular
Katak Burung B. Elang
Kucing
Berbagai bentuk ekosistem alami, antara lain:
• Ekosistem darat
• Ekosistem air tawar (danau dan sungai), terbagi menurut kedalamannya:
Zona tepi/z. Litoral, paling kaya penghuni di tepi terdapat pohon yang akarnya mencapai dasar tepi danau, tumbuhan leli dan paku yang mengapung. Hewannya: arthropoda, larva nyamuk, cacing, katak, dan ular
Zona tengah/z. Limnetik, masih bisa ditembus matahari, terdapat fitoplankton, ikan karnivor, ikan herbivor dan ular.
Zona dasar/z. Profundal terdapat di bawah z. Tengah , hanya terdapat jamur, bacteri pengurai, dan ikan pemakan sisa organisme mati.
• Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi
hingga ratusan meter persegi.
• Ekosistem air laut (estuari, pesisir dan lautan). Zona laut berdasarkan kedalamannya terbagi atas:
Daerah litoral: daerah yang berbatasan dengan darat
Daerah neritik, dalamnya ± 200m dpl.
Daerah batial, dalamnya 200-1500m dpl. Daerah ini masih dapat ditembus sinar matahari (daerah fotik)
Daerah abisal, daerah yang kedalamannya lebih dari 1500m dan tidak dapat ditembus cahaya matahari (daerah afotik)
• Ekosistem buatan antara lain: Hutan buatan, sawah, ladang, kebun, desa, kota, bendungan, kolam.
• Faktor alam yang mempengaruhi ekosistem adalah lintang, letak geografis, angin dan arus air.
• Habitat: tempat hidup mh. tertentu , dengan keadaan tertentu. Habitat setiap jenis makluk hidup mempunyai status fungsional, kebiasaan makan dan menduduki tingkatan trofik tertentu.
• Tingkat trofik: Tingkatan makanan di dalam ekologi, dimana setiap jenis makhluk hidup menempati tingkat tertentu dari sumber makanan/energi.
• Nichia: status fungsional atau jabatan dari suatu m.h. di dalam ekosistem. (selain habitat juga meliputi cara makan dan perilakunya, misalnya apa makanannya dan hewan apa predatornya serta apa peranannya dalam ekosistem), jadi niche menggambarkan alamat, pekerjaan dan perilaku organisme dalam lingkungannya.
Siklus materi dan Aliran energi dalam ekosistem alami
Siklus materi : materi dari tanah dan air serta udara, masuk ke produsen dan konsumen kemudian oleh pengurai dikembalikan lagi kedalam air, tanah maupun udara dalam bentuk mineral-mineral dan gas yang diambil lagi oleh produsen. Aliran materi seperti nutrien, air, karbon, nitrogen, dan fosfor di alam berupa siklus yang abadi.
Beberapa siklus materi:
1. Siklus air: pada mh. Air kembali melalui proses penguapan dan pernafasan.
Siklus air kecil terjadi bila air laut menguap dan membentuk awan, kemudian mengalami proses pengembunan menjadi hujan yang jatuh ke laut lagi. Siklus air sedang tjd bila hujan tsb jatuh di daratan, air sebagian meresap ke dalam tanah menjadi air tanah, sebagian lagi mengalir ke sungai, danau dan akhirnya ke laut menjadi air permukaan.
Uap air dari sungai, danau, dan laut tersebut membentuk awan lagi dst. Hewan memperoleh air berupa air minum dan makanan yang mengandung air, sedang tumbuhan memperoleh air dari tanah melalui akar.
2. Siklus karbon: CO2 dari pernafasan, diambil tumbuhan untuk proses fotosintesis yg kemudian disimpan dalam bentuk senyawa organic, s. organic ini dimakan konsumen. Jika m.h. mati maka senyawa karbon dalam tubuhnya akan diuraikan oleh pengurai menjadi senyawa an organic yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan dst. Penguraian C dalam tumbuhan dapat terjadi sangat lambat sampai jutaan tahun, yang akhirnya terbentuklah batu bara, minyak bumi dll
3. Siklus oksigen berhubungan langsung dengan siklus carbon, yaitu tjdnya pernafasan dan fotosintesis.
4. Siklus nitrogen: bila protein pada m.h. yang telah mati diuraikan oleh pengurai menjadi senyawa N dalam tanah terutama gas NH3, jika bereaksi dengan air akan memben-tuk ion NH4 yang langsung dapat diserap kembali oleh tumbuhan. Udara banyak sekali mengandung N2 (78%) tapi hanya bakteri pengikat N2 yang dapat memanfaatkannya secara langsung menjadi senyawa N dalam tanah, mis: Azotobacter yang hidup bebas dan Rhizobium yang bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan. Kilat dan halilintar juga dapat mengubah N2 menjadi senyawa N yang jatuh ke tanah bersama air hujan, di tanah kelompok I bakteri nitrifikasi mengubah ion NH4+ menjadi senyawa nitrit, kemudian oleh bakteri nitrat akan diubah menjadi senyawa nitrat yang siap diisap oleh tumbuhan.
Aliran energi : mh. Memperoleh energi dari sinar matahari , energi ini kemudian pindah ke produsen , konsumen dan akhirnya ke pengurai, sedangkan sebagian lain tersebar ke lingkungan, artinya energi yang sudah terlepas ke lingkungan tidak dapat kembali lagi masuk ke dalam sistem kehidupan. Aliran energi berupa makanan dan jaring makanan dari komponen-komponen produsen, konsumen dan pengurai, aliran energi ini dapat berupa simbiosis antar organisme yang saling membutuhkan.
• Hubungan antar komponen biasanya dibuat dalam bentuk piramida ekologis.
• Piramida ekologis: bentuk diagram dari struktur trofik yang diukur dan dinyatakan dalam satuan besaran biomassa, energi maupun jumlah individu.
• Biomassa : jml berat kering seluruh mh permeter persegi.
• Piramida ekologis ada 3:
1. P. jumlah individu: menggambarkan jml individu dalam tingkat trofik.
2. P. Biomassa: menggambarkan hubungan jml biomassa pada tingkat trofiknya.
3. P. Energi: menggambarkan jml energi dari individu2 pada tingkat trofik.
Macam-macam bentuk pola kehidupan
• Deme: populasi yang khas dalam daerah yang khas pula, C/ pingguin di kutub selatan.
• Bioma: kumpulan beberapa populasi (komunitas) yang khas, atau unit global utama dari fauna dan flora, atau macam komunitas utama yang terdapat pada sebuah benua yang dapat dikenal berdasarkan fisiognomi(kenampakan)nya. Iklim yang sesuai menentukan keberadaan bioma tersebut, pemberian nama suatu bioma biasanya didasarkan pada vegetasinya.
Beberapa bioma di dunia:
1. Bioma Gurun: pada daerah tropis dan berbatasan dengan padang rumput.
Bioma ini terdapat di Afrika, Amerika, Australia dan Asia (china).
Cirinya:
– curah hujan sangat rendah ( 25 cm pertahun)
– Pancaran sinar matahari sangat terik, penguapan tinggi.
– Suhu malam hari rendah, siang sangat tinggi ± 40 oC, amplitudo besar skl.
– Tumbuhan semusim kecil2, yg tahunan beradaptasi dengan kekurangan air dan penguapan tinggi, dengan bentuk daun seperti duri/ tak berdaun, akar panjang dan memiliki jaringan penyimpanan air. C/ Kaktus, Euphorbia purba, dan semak.
– Hewan yang ada adalah unta, keledai, kambing, rusa, ibeks, tokek, katak gurun, tikus gurun, insekta, ular, kucing liar, rubah dan hyena.
2. Bioma Padang rumput: terbentang dari daerah tropis – sub tropis.
Cirinya: Curah hujan antara 25-50 cm pertahun, hujan turun tidak teratur.
Penyebutan padang rumput berbeda tiap wilayah:
• Di Argentina dsb: Pampas, hewan yang sama dengan prairi
• Di Amerika utara dsb: prairi, hewan yang khas bison, antelop, kuda, serigala, coyote, rubah, rhea, luak.
• Di Hungaria dsb: Pustaz.
• Di Rusia dsb: Steppa , hewan yang khas tupai tanah, hamster,, lemming, tikus mole.
• Di Afrika dsb: Veld.
3. Bioma Hutan hujan tropis (Hutan basah): terdapat pada daerah tropis – sub tropis.
Cirinya:
• Hujan setiap hari, curah hujan 200-400cm pertahun
• Kelembaban tinggi dan suhu tetap sepanjang hari ± 25 oC
• Di sini tumbuhan dapat mencapai beratus-ratus spesies, pohon2 tinggi berdaun lebar dan selalu hijau, ada juga yang berkanopi/tudung lebar mis, fam. Dipterocarpaceae.
Banyak terdpt tanaman epifit spt anggrek, juga tanaman pemanjat spt rotan dan liana. Karena tinggi pohon tidak sama maka terjadi stratifikasi.
Stratifikasi pada HHT t.d.:
• Lap. Teratas/A.terbentuk dari pohon tingginya 30-45m
• Lap. Kedua/B tinggi pohon 18-27m, kanopinya saling bersambung menyebabkan keadaan hutan mjd gelap.
• Lap.ketiga/C tinggi pohon 8-14m
• Lap semak tinggi pohon dibawah 10m.
• Lap. Tumbuhan herba lain yang terdiri dari tumbuhan kecil dan anakan dari pohon2 besar.
• Adanya stratifikasi menyebabkan terjadinya iklim mikro (iklim yang berlangsung disekitar organisme, dan berbeda dengan rata-rata didaerah itu) dari tudung sampai dasar.
• Cahaya matahari menembus dasar lantai hutan ± 2 % sehingga hutan lembab dan gelap.
• Jenis hewan yang menghuni H.H.T adalah: Elang Harpi, monyet, Kukang, betet, jaguar, oselot, tapir, ayam hutan (di Brasil).
• Elang pemakan monyet, rangkong, katak, lemur terbang, betet, leopard, orang utan, siamang, insekta, ular, cacing, harimau, gibbon (di Asia).
• Elang mahkota, kucing emas, gorilla, insekta dan ular (di Afrika).
4. Bioma Hutan gugur daun (deciduous forest): ciri khas daerah sub tropis
Cirinya:
• curah hujan 75 – 100 cm/tahun
• Pohon tidak begitu rapat dan spesies sedikit 10-20 spesies, menjelang musim dingin pohon2 menyesuaikan diri dengan menggugurkan daunnya, karenanya sebelum musim dingin disebut musim gugur, biasanya pohon akan berhenti pertumbuhannya, tanaman semusim mati, yang tinggal hanya bijinya, yang akan berkecambah menjelang musim panas(disebut musim semi)
• Jenis hewan yang hidup: tupai, rakun, beruang, burung warbler, burung walet, dormice, landak, rubah merah, luak, rusa dan babi liar
5. Bioma Taiga: terdapat pada daerah terdingin di belahan bumi utara dan di pegunungan tropik Cirinya:
• Curah hujan 40-60 cm /tahun.
• Jenis tumbuhan pinus, tusam, cemara.
• Suhu sangat rendah, mis di Siberia dapat mencapai -60oC, shg air membentuk salju.
• Hewan yang ada berbulu tebal spt: kucing salju/lynk, menjangan merah/elk, kelinci, rubah merah, serigala abu-abu, beruang hitam, berang-berang, dan burung (berimigrasi pada musim dingin, dan datang lagi pada musim panas)
6. Bioma Tundra: terdapat di belahan bumi utara di dalam lingkaran kutub utara dan di pegunungan tropis pada ketinggian diatas 2500m.
• Iklimnya iklim kutub dengan musim dingin yang panjang serta gelap dan musim panas yang lama serta terang terus menerus. Disini dijumpai tanah yang lapisan bawahnya es, sedang atasnya mencair disebut permafrost.
• Tumbuhan yang ada: pohon kerdil dan lumut kerak, tumbuhan semusim berbunga sangat menyolok dengan masa pertumbuhan yang pendek
7. Bioma Savana: terdapat di kedua sisi katulistiwa, berkembang di Afrika, Amerika selatan, Australia, dan Indonesia (NTB & NTT).
• Kondisi lingkungan: curah hujan sedang (hujan selama 4 bulan, selebihnya kemarau), iklim kering, musim kering panjang dan pengap.
• Tumbuhan didominasi oleh rumput, akasia (Afrika),eukaliptus (Australia)
• Hewan yang ada: gajah, zebra, banteng, kijang, singa, serigala, burung pemakan bangkai, trenggiling, semut, kumbang dan rayap.
8. Bioma Hutan Mangove: terdapat di daerah yang berawa atau berair payau (tepi pantai atau daerah berair).
• Tumbuhan yang hidup a.l. Rhizospora sp., sonnaretia sp., mangrove putih (Avicenia sp.) dan Brugulera sp., kebanyakan tumbuhan tersebut memiliki akar nafas (pneumatofora) dan berakar tunjang.
• Hewan dgn habitatnya berbeda: burung pemakan ikan dan monyet (Di puncak pohon), di dahan dan akar menempel kijing, remis, ketam dan siput. Di dasar terdapat udang, ular, katak dan insekta lain. Hewan khasnya adalah ikan glodok atau ikan paru-paru (Periophthalmus spp.)